• SMAN 1 AMFOANG BARAT LAUT
  • Where Tomorrow's Leaders Come Together

Cerpen: Surga Yang Terlupakan

Penulis: Alinda Nopu Peserta didik Kelas X B SMAN 1 Amfoang Barat Laut 

Di sudut kecil Nusa Tenggara Timur, terdapat Amfoang, sebuah daerah yang dahulu dikenal sebagai surga dunia. Amfoang berdiri anggun di antara laut biru yang menyapa lembut di pesisirnya, serta pegunungan hijau yang menjulang dengan tenang. Keindahan alamnya adalah dongeng yang sering diceritakan para leluhur. “Di sini,” kata kakek suatu waktu, “pohon cendana tumbuh megah, lebah menari di pepohonan, sapi dan kuda berlarian bebas di padang hijau. Kekayaan alam Amfoang tak tertandingi.”  

Namun, dongeng itu kini terasa seperti bayangan masa lalu.  

Aku, seorang pelajar di SMAN 1 Amfoang Barat Laut, sering duduk termenung di tepi bukit, memandangi hamparan alam yang kian tandus. Pohon cendana yang dulunya raja di hutan kini hanya tinggal nama, cerita yang terukir pada kayu-kayu tua. Lebah-lebah yang menghasilkan madu manis kini sulit ditemukan, sarang mereka terganggu oleh penebangan liar. Padang-padang rumput yang menjadi rumah bagi sapi dan kuda berubah menjadi tanah kering yang retak.  

Kekayaan alam Amfoang, seperti hidup yang dulu begitu megah, perlahan hilang karena tangan-tangan manusia yang lalai.  

Pernah suatu kali aku berbincang dengan seorang tetua adat. “Mengapa semuanya berubah, Nek?” tanyaku.  

Ia menghela napas panjang, matanya menatap jauh ke cakrawala. “Keserakahan, cucuku. Cendana ditebang tanpa kendali, lebah kehilangan rumahnya, dan padang rumput kita hilang oleh api. Orang-orang pergi ke kota, meninggalkan tanah ini tanpa penjaga.”  

Kata-kata itu membekas di hatiku.  

Malam itu, aku merenung. Dalam diam, aku merasa bersalah. Aku adalah bagian dari generasi penerus, tetapi apa yang sudah kulakukan untuk melindungi warisan ini?  

Aku ingin menulis. Sebuah surat, bukan hanya untuk teman-temanku di sekolah, tetapi untuk seluruh masyarakat Amfoang, untuk pemerintah, dan bagi generasi penerus bangsa. Dalam surat itu, aku menuliskan harapan.  

*“Amfoang adalah surga dunia yang terlupakan. Kita tak bisa terus meratap pada masa lalu atau menyalahkan keadaan. Sudah saatnya kita bergerak. Mulailah dengan menjaga hutan-hutan yang tersisa. Biarkan lebah kembali bersarang, biarkan pohon-pohon tumbuh tanpa ancaman. Ajaklah orang-orang kita untuk pulang, bukan hanya mencari nafkah di tanah jauh, tetapi kembali membangun Amfoang.”*  

Aku juga menyerukan peran penting pemerintah dan tokoh adat. Mereka adalah penjaga nilai-nilai dan kebijakan yang bisa memulihkan Amfoang. Dengan kebijakan yang tepat dan semangat gotong royong, aku percaya Amfoang bisa kembali menjadi kebanggaan.  

Hari demi hari, aku mulai melihat harapan kecil. Di sudut hutan yang terlindungi, aku menemukan sarang lebah kecil. Beberapa anak muda mulai menanam pohon bersama. Masyarakat mulai mendiskusikan cara-cara sederhana untuk melestarikan lingkungan.  

Surga yang terlupakan ini mungkin telah kehilangan cahayanya, tetapi aku percaya, dengan cinta dan usaha bersama, Amfoang bisa kembali menjadi surga dunia seperti yang selalu diceritakan oleh para leluhur.  

Amfoang adalah rumah kita. Mari kita jaga dan lestarikan, agar generasi selanjutnya juga bisa mendengar cerita indah tentang negeri ini, bukan sebagai dongeng masa lalu, tetapi sebagai kenyataan yang mereka hidupi.  

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Bagaimana ini terjadi ?

Penulis: Elsa Leli, Peserta didik Aktif di SMAN 1 Nekamese kelas XI. Aku pernah bermimpi bertemu seorang perempuan berparas cantik,dan berhati mulia. Aku bahagia sekali bertemu denganny

17/12/2024 19:08 - Oleh Administrator - Dilihat 113 kali
Banjir Menghambat Perjalanan Menuju Sekolah

Oleh: Grey Sandi Riwu Peserta didik Kelas XII IPS 1  Di suatu kampung yang terletak di tepi sungai, hidup lah seorang pria yang bernama Zegan. Zegan adalah seorang siswa yang rajin

21/11/2024 05:14 - Oleh Administrator - Dilihat 602 kali
Dibalik Kisah Bendungan Noel Bonpo

Oleh: Metri Marsalina Buknuni Peserta didik Kelas XII IPS 1. Pada tahun 2022 tepatnya di bulan Sepetember di tempat kami tinggal datanglah beberapa pemimpin wilayah yang ingin bertemu d

21/11/2024 05:00 - Oleh Administrator - Dilihat 702 kali