
Dibalik Kisah Bendungan Noel Bonpo
Oleh: Metri Marsalina Buknuni Peserta didik Kelas XII IPS 1.
Pada tahun 2022 tepatnya di bulan Sepetember di tempat kami tinggal datanglah beberapa pemimpin wilayah yang ingin bertemu dengan kepala dusun dan tokoh-tokoh Masyarakat di tempat itu. Mereka ingin membicarakan proyek besar yang diadakan di tempat kami. Dengan tujuan ingin membuat Masyarakat di tempat tersebut bisa hidup lebih sejahtera. Proyek yang akan mereka kerjakan itu adalah pembuatan bendungan di sungai (Noel) Bonpo yang akan dialirkan ke sawah milik Masyarakat.
Setelah terjadi kesepakatan antara pemimpin wilayah kecamatan dengan kepala dusun dan tokoh-tokoh Masyarakat maka proyek itupun mulai dikerjakan. Beberapa alat-alat berat dan truk dump mulai didatangkan oleh CV pemenang tender tersebut. Pengerjaan awal dengan membuat bendungan di kali kemudian dilanjutkan lagi dengan penggalian got di pinggir jalan yang melintasi tanah warga Masyarakat setempat. Got dikerjakan dengan bantuan alat berat atau eksavator namun sangat disesalkan banyak sekali tanaman produktif milik Masyarakat yang dimusnahkan. Padahal, tanaman tersebut sangat menunjang pendapatan masyarakat. Di manakah pemimpin wilayah kecamatan pada saat itu? tidak ada sama sekali.
Setelah akhir dari Pembangunan bendungan dan got tersebut yang awalnya bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat pada akhirnya berakibat fatal bagi kami sendiri ketika musim hujan tiba. Keinginan masyarakat untuk bisa menanam sawah akhinya pupus sudah karena kepentingan sekelompok orang. Jalan yang biasa kami lewati untuk ke sekolah akhirnya terendam air sampai paha orang dewasa, got tidak berfungsi sama sekali malahan membawa petaka bagi kami. Siapa yang harus kami minta pertanggungjawaban? Siapa yang peduli? Ini pertanyaan di dalam kami warga masyarakat yang sulit kami jawab dan sulit kami ungkapan.
Cerpen ini dihasilkan dari pelaksanaan pembelajaran Geografi di Kelas XII. Dalam pelaksanaan pembelajaran Geografi di Kelas XII pada Materi Kajian daya dukung untuk pembangunan wilayah. Peserta didik diminta untuk menghasilkan sebuah produk Pembelajaran dalam bentuk cerpen atau apa saja yang disesuaikan dengan potensi peserta didik. Selain itu pembelajaran ini juga bertujuan untuk mendukung program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi NTT Tentang Genta Belis (Gerakan NTT Membaca dan Menulis)
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Bagaimana ini terjadi ?
Penulis: Elsa Leli, Peserta didik Aktif di SMAN 1 Nekamese kelas XI. Aku pernah bermimpi bertemu seorang perempuan berparas cantik,dan berhati mulia. Aku bahagia sekali bertemu denganny
Cerpen: Surga Yang Terlupakan
Penulis: Alinda Nopu Peserta didik Kelas X B SMAN 1 Amfoang Barat Laut Di sudut kecil Nusa Tenggara Timur, terdapat Amfoang, sebuah daerah yang dahulu dikenal sebagai surga dunia.
Banjir Menghambat Perjalanan Menuju Sekolah
Oleh: Grey Sandi Riwu Peserta didik Kelas XII IPS 1 Di suatu kampung yang terletak di tepi sungai, hidup lah seorang pria yang bernama Zegan. Zegan adalah seorang siswa yang rajin