
Bagaimana ini terjadi ?
Penulis: Elsa Leli, Peserta didik Aktif di SMAN 1 Nekamese kelas XI.
Aku pernah bermimpi bertemu seorang perempuan berparas cantik,dan berhati mulia.
Aku bahagia sekali bertemu dengannya, didalam pelukannya serasa ada tangan tak terlihat yang mengelus rambutku dengan lembut.
Tawa...dan senyumku...Membuatku tersadar dan bangun dari tidur dan mimpi indah itu.
Malam itu pun juga aku hanya duduk dan meratapi mimpi yang hanya, sebentar itu.
Hm...Ku kira nyata ternyata itu hanya mimpi, bahkan dalam mimpi itu aku sangat bahagia sampe aku lupa bagaimana caranya menangis.
Bukannya aku tak bisa menerima kenyataan,tapi aku benci menjadi diri ku..
Kehidupan selanjutnya aku ingin tetap menjadi diriku sendiri tapi bukan dengan cerita yang sekarang.
Tangis ku pecah saat membayangkan kembali mimpi indah ku itu, ternyata perempuan dengan paras cantik,dan berhati malaikat itu adalah ibuku, meskipun aku belum tahu seberapa cantiknya ibuku,tapi aku tahu ko! Kalau yang ada dalam mimpi itu adalah ibuku,karna wajahnya sama persis seperti kakak perempuan ku.
Ditengah tangisku,aku tengah membayangkan indahnya hari-hari bersama mu ibu.
Ternyata dari mimpiku itu mengajarkan aku tentang seberapa jauhnya ibu,dia masih ko memeluk aku dan kakak ku dalam keheningan tanpa aku dan kakak ku sadari.
Jika tidak untuk kakakku bahagia mungkin,aku sudah mengakhiri hidup ku sudah lama.
Aku ingin kisah selanjutnya aku dan kakakku bahagia,karna kehidupan yang kita inginkan tidak ada di kehidupan yang sedang aku dan kakak jalani.
Kakak selalu ada buat aku yah!
Walaupun dunia tak adil, ingat aku ada disini buat mu.
Walaupun dunia membenci,ingat kesalahan apapun yang kau lakukan aku tak pernah sekalipun membenci dan menyimpan dendam pada mu.
Sejauh apa pun kau pergi! Pulanglah,ingat aku ini rumah mu tempat mu istirahat dan berbagi cerita.
Mustahil yah!
Kalau mimpi ku jadi nyata,aku selalu bahwa ko mimpi itu dalam doa dan dilandasi dengan kata "AMIN".
Bahkan disaat kegelapan meliputi malam, kedinginan menusuk tubuh,dan seketika hujan turun bersamaan dengan kencangnya angin,aku sempat-sempatnya mengharapkan ada ibu,ayah,dan kakak,pada hal harapan ku itu sudah sirna bersamaan dengan hujan, kegelapan, dingin,dan angin yang mungkin hanya sebentar,dan juga hanya menjadi tempat singgah dibumi.
Aku benci dengan siang hari,tapi aku suka dengan malam hari.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Cerpen: Surga Yang Terlupakan
Penulis: Alinda Nopu Peserta didik Kelas X B SMAN 1 Amfoang Barat Laut Di sudut kecil Nusa Tenggara Timur, terdapat Amfoang, sebuah daerah yang dahulu dikenal sebagai surga dunia.
Banjir Menghambat Perjalanan Menuju Sekolah
Oleh: Grey Sandi Riwu Peserta didik Kelas XII IPS 1 Di suatu kampung yang terletak di tepi sungai, hidup lah seorang pria yang bernama Zegan. Zegan adalah seorang siswa yang rajin
Dibalik Kisah Bendungan Noel Bonpo
Oleh: Metri Marsalina Buknuni Peserta didik Kelas XII IPS 1. Pada tahun 2022 tepatnya di bulan Sepetember di tempat kami tinggal datanglah beberapa pemimpin wilayah yang ingin bertemu d